2100 Mahasiswa Baru Serukan Anti Korupsi

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus melakukan pencegahan korupsi ditingkat perguruan tinggi (PT). Setelah Universitas Airlangga (Unair), Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, dan Universitas negeri Surabaya (Unesa), KPK menggandeng Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya dalam mendeklarasikan gerakan antikorupsi.

Deklarasi ini diikuti 2.100 mahasiswa baru (maba). Mereka berikrar tidak akan melakukan korupsi mulai dari mencontek, plagiat, hingga memakan uang negara tanpa hak. Perbuatan tersebut sama dengan kelakuan "maling" yang mencuri hak orang lain.

Untuk menunjukan keseriusan ikrarnya, para mahasiswa mengucapkan secara serentak bait-bait anti korupsi, kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan antara perwakilan mahasiswa dari berbagai fakultas dan Rektor Untag Hj I A Brahmasari dengan disaksikan Deputi Bidang Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK, Wuryono Prakoso di Graha Widya Untag, kemarin

"Saya sangat menghargai keseriusan Untag dalam mendeklarasikan antikorupsi. Ini sebuah terobosan dan langkah nyata untuk memangkas korupsi, kolusi dan nepotisme. Semoga berkembang dan menular ke kampus lainnya," kata Deputi Bidang Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK, Wuryono Prakoso usai deklarasi.

Selama ini, ucap Yoyok panggilan akrab Wuryono Prakoso, untuk di Surabaya, KPK telah bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi negeri (PTN) seperti ITS, Unesa,dan Unair dalam melakukan deklarasi antikorupsi. Namun untuk universitas swasta,Untag merupakan kampus pertama dan sebagai pelopor di Jawa Timur.

Yoyok bertutur, pendidikan antikorupsi memang sudah selayaknya diajarkan sejak usia remaja. Bahkan, lanjut dia, pada pendidikan dasar dan menengah juga harus mulai diperkenalkan. "KKN tidak hanya melakukan korupsi uang saja lho. Tapi mencontek atau plagiat hasil ciptaan juga masuk kategori KKN. Ini yang harus diajarkan kepada para generasi muda untuk menjadikan Indonesia menjadi lebih baik. Kasarnya, kalau KKN, di masyarakat seperti maling," jelas dia.




Pencegahan yang dilakukan, tegas Yoyok bukan hanya dilakukan di PT, tetapi juga di tingkat SD, SMP dan SMA sudah dilakukan. Bahkan, di ota Surabaya, Pemkot dan Dinas Pendidikan (Dindik) Kota telah bekerja sama mendeklarasikan antikorupsi. Dengan deklarasi yang dilakukan, lama kelamaan siswa-siswa bahkan mahasiswa sadar kalau perbuatan korupsi tidak dibenarkan sesuai dengan aturan yang ada.

"Kami sangat gembira dengan sikap Bu Risma (Wali Kota Tri Rismaharini). Dia sangat serius mendukung KPK memberantas korupsi, dan Surabaya bebas dari korupsi," ungkapYoyok.

Rektor Untag Hj I A Brahmasari berkata, deklarasi dan penandatanganan zona integritas kampus ini sebagai bentuk dari komitmen kampus untuk menyatakan perang terhadap KKN. "Tidak hanya berlaku bagi mahasiswa baru atau lama, tapi juga kepada para dosen serta karyawan di dalam kampus. Semua harus mengikuti serta berjanji tidak melakukan plagiat, apalagi korupsi," katanya.

Brahmasari menambahkan, pihaknya akan memasukkan mata kuliah antikorupsi dalam sebuah kurikulum yang diwajibkan bagi mahasiswa karena korupsi yang terjadi di Indonesia sudah sangat memprihatinkan. Untuk itu, pada 2013 mendatang Untag memberikan mahasiswa mereka mata kuliah antikorupsi yang diberi nama Sosiologi Antikorupsi. Mata kuliah ini masih dalam proses supaya tidak terjadi kesalahan dalam memberikan materinya.

"Setelah ini,seluruh dosen dan guru besar akan dikumpulkan untuk membahas materi antikorupsi. Kami sangat serius memberantas korupsi," ucapnya.

Mata kuliah tersebut, nantinya akan diberikan kepada seluruh mahasiswa Untag yang berada di enam fakultas dan 17 jurusan atau program studi. Masing-masing fakultas yakni Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Teknik, Fakultas Psikologi dan Fakultas Sastra. Dari pemberian mata kuliah itu, nantinya akan dilakukan evaluasi dengan baik oleh Kopertis sebagai kepanjangan tangan Ditjen Dikti.

"Memang ada evaluasi dari Kopertis,tetapi target kami membentuk karakter dengan memberikan pembelajaran serta pengetahuan tentang korupsi. Mereka (mahasiswa) masih muda,makanya masih labil," imbuhnya.
Sumber: Okezone

Tidak ada komentar:

Posting Komentar